Analisi Vektor untuk medan Elektromagnetik

Medan Elektromagnetik menjadi Mata kuliah yang istimewa ( bisa ditakuti, bisa menjadi mimpi buruk) untuk mahasiswa T. elektro, karena paling banyak menghasilkan nilai yg jelek... Jadi untuk lebih mengetahui tentang Analisis Vektor lebih jelasnya berikut daps...



   ANALISIS VEKTOR
A. Deskripsi
Materi ini akan membahas tentang pengertian, sifat, operasi dan manipulasi besaran
fisik scalar dan vector. Pada pembahasan materi medan elektromagnetik berikutnya
akan melibatkan perhitungan matematis yang melibatkan vector. Diharapkan dengan
memahami vector akan memudahkan memahami gejala-gejala medan
elektromagnetik dengan mudah.
B. Pengertian skalar dan vektor
Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok
besaran yaitu Vektor dan Skalar.
¾ Skalar adalah besaran yang dicirikan sepenuhnya oleh besarnya (magnitude)
Contoh : masssa, panjang, waktu, suhu, intensitas cahaya, energi, muatan listrik
dsb.
¾ Vektor adalah besaran yang dicirikan oleh besar (magnitude) dan arah
Contoh : berat, gaya, kecepatan, medan listrik, medan magnet, kuat medan listrik,
percepatan gravitasi dsb.
C. Notasi dan aljabar vektor
Besaran vektor dinotasikan dengan memakai simbol huruf tebal/huruf besar/huruf
besar atau kecil yang di garis atasnya, sedangkan untuk vektor satuan (vektor dengan
harga absolut/magnitude) dinyatakan dengan huruf kecil yang di tebalkan.
ƒ Simbol vektor : A atau A atau A atau a
ƒ Simbol vektor satuan : aA atau a atau ax
** note : permisalan vektor A
Secara grafis vector digambarkan dengan segmen garis berarah (anak panah). Panjang
segmen garis (pada skala yang sesuai) menyatakan besar vector dan anak panah

menunjukkan arah vector. Berikut ini merupakan contoh penggambaran vector A dan
B. Hasil penjumlahan Vektor A dan B atau A + B ditunjukkan dengan hokum jajaran
genjang.
Vektor satuan dalam arah vektor A dapat ditentukan dengan membagi A dengan
nilai absolutnya :
aA =A /|A|

dimana |A| = A =  Ax .A y
Pada Aljabar vektor, ada beberapa peraturan baik itu pada penjumlahan,
pengurangan maupun perkalian. Aturan operasi vektor direpresentasikan dalam
hukum mataematis sebagai berikut :
™ Hukum komutatif Î A + B = B + A
™ Hukum asosiatif Î A + (B+C) = (A+B) + C
™ Hukum asosiatif distributif ( perkalian vektor dengan skalar)
Î (r + s)(A+B) = r(A+B) + s(A+B) = rA + rB + sA + sB
Contoh soal :
1. Sebuah vektor A = (2ax + 3ay + az) dan B = (ax + ay - az).
Hitunglah :
a. A + B
b. A – B
Penyelesaian :
A + B = (2 + 1)ax + (3 + 1)ay + (1 – 1)az = 3ax + 4ay
A + B = (2 - 1)ax+ (3 - 1)ay+ (1+1)az = ax + 2ay + 2 az

D. Sistem koordinat
Vektor adalah besaran yang ditentukan oleh besar dan arahnya. Dalam aplikasinya
vector selalu menempati ruang. Untuk menjelaskan fenomena vector di dalam ruang
dapat digunakan bantuan system koordinat untuk menjelaskan besar dan arah
vector. Ada banyak sistem koordinat yang dikembangkan tetapi dalam materi ini
hanya 3 koordinat yang akan dibahas.
1. Koordinat kartesian
Koordinat kartesian digunakan untuk menyatakan suatu benda yang memiliki
bentuk siku seperti garis lurus, bidang datar siku dan ruang siku-siku. Bentukbentuk
siku akan mudah digambarkan dalam koordinat kartesius baik 2 dimensi
maupun 3 dimensi.
2. Koordinat silindris
Tidak semua benda mempunyai bentuk siku-siku seperti balok, kubus, bujur
sangkar, dan bentuk-bentuk siku lainnya. Benda-benda seperti tabung, botol, pipa,
tampat sampah, kerucut memiliki bentuk lingkaran dengan simetri yang khas.
Bentuk-bentuk seperti ini akan susah untuk digambarkan pada koordinat kartesius
karena simetri lingkaran sulit untuk digambarkan.
Atas dasar inilah muncullah ide untuk mengembangkan system koordinat untuk
benda-benda seperti ini yaitu dengan membuat koordinat silinder. Koordinat
silinder terdiri dari 3 sumbu koordinat yaitu koordinat r, f, dan z.
Konversi dari koordinat silinder ke koordinat kartesius adalah sbb :
x = r cos f, y = r sin f, z = z

Konversi dari koordinat koordinat kartesius ke silinder adalah sbb :











Contoh visualisi penggambaran objek dalam koordinat silinder untuk
kasus, r konstan, f konstan dan z konstan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ISOLATOR pada peralatan tegangan tinggi

Dokumen HSE( Health, Safety, and Environment )

Peralatan Tegangan Tinggi